Berita / Artikel
Sejarah Kampung
Kampung Bukit Kemuning, yang terletak di Kecamatan Jagong Jeget, merupakan bukti nyata dari perubahan dan pertumbuhan yang terjadi dalam sebuah komunitas. Dengan latar belakang awalnya sebagai bagian dari Dusun Arul Kulit di wilayah Kampung Jagong Jeget, kampung ini mengalami pemekaran pada pertengahan tahun 2009. Namun, cerita ini dimulai jauh sebelumnya, pada tanggal 28 Maret 1982, ketika transmigrasi pertama kali membawa sekelompok penduduk dari Jogjakarta ke daerah ini di bawah kepemimpinan Bapak Poniran As.
Pemberian nama Bukit Kemuning pada bulan Juli 2011 memberikan identitas baru bagi kampung ini. Nama tersebut diambil dari ciri khas daerahnya yang terletak di perbukitan dan dikenal dengan banyaknya pohon kayu kemuning yang memiliki manfaat beragam bagi masyarakat setempat. Proses pemekaran ini juga ditandai dengan kontribusi penting dari Toko Adat Gayo yang dipimpin oleh Bapak Nur Aman Wardiah, yang memberi nama baru ini kepada kampung.Pemberian nama Bukit Kemuning pada bulan Juli 2011 memberikan identitas baru bagi kampung ini. Nama tersebut diambil dari ciri khas daerahnya yang terletak di perbukitan dan dikenal dengan banyaknya pohon kayu kemuning yang memiliki manfaat beragam bagi masyarakat setempat. Proses pemekaran ini juga ditandai dengan kontribusi penting dari Toko Adat Gayo yang dipimpin oleh Bapak Nur Aman Wardiah, yang memberi nama baru ini kepada kampung.
Setelah mendapatkan status sebagai kampung mandiri, kepemimpinan pertama jatuh kepada Bapak Poniran As selama 3 tahun. Pemilihan Reje Kampung Bukit Kemuning periode 2013-2018 kemudian diikuti oleh kemenangan Bapak Juwari As’ad. Pada pemilihan tahun 2018, Bapak Nanang Tria Permana memenangkan hati warga dan hingga kini masih memimpin kampung ini dengan visi dan misi baru.
Perjalanan Kampung Bukit Kemuning bukan hanya sebatas pemekaran dan pergantian kepemimpinan. Di balik setiap langkahnya, terdapat kisah-kisah kehidupan masyarakat yang penuh semangat dan tekad untuk membangun kampung mereka. Mayoritas penduduk yang berasal dari Jogjakarta membawa serta kearifan lokal dan kebersamaan yang menjadi pondasi kuat bagi kemajuan kampung ini.
Kampung Bukit Kemuning tidak hanya menjadi nama, tetapi juga sebuah identitas yang membanggakan bagi setiap warganya. Dari pohon-pohon kemuning yang teduh hingga kehidupan sosial yang harmonis, kampung ini terus berkembang dan memberikan contoh bagi kampung-kampung lainnya tentang pentingnya memelihara tradisi sambil terus beradaptasi dengan zaman yang terus berubah.
Setelah mendapatkan status sebagai kampung mandiri, kepemimpinan pertama jatuh kepada Bapak Poniran As selama 3 tahun. Pemilihan Reje Kampung Bukit Kemuning periode 2013-2018 kemudian diikuti oleh kemenangan Bapak Juwari As’ad. Pada pemilihan tahun 2018, Bapak Nanang Tria Permana memenangkan hati warga dan hingga kini masih memimpin kampung ini dengan visi dan misi baru.
Perjalanan Kampung Bukit Kemuning bukan hanya sebatas pemekaran dan pergantian kepemimpinan. Di balik setiap langkahnya, terdapat kisah-kisah kehidupan masyarakat yang penuh semangat dan tekad untuk membangun kampung mereka. Mayoritas penduduk yang berasal dari Jogjakarta membawa serta kearifan lokal dan kebersamaan yang menjadi pondasi kuat bagi kemajuan kampung ini.
Kampung Bukit Kemuning tidak hanya menjadi nama, tetapi juga sebuah identitas yang membanggakan bagi setiap warganya. Dari pohon-pohon kemuning yang teduh hingga kehidupan sosial yang harmonis, kampung ini terus berkembang dan memberikan contoh bagi kampung-kampung lainnya tentang pentingnya memelihara tradisi sambil terus beradaptasi dengan zaman yang terus berubah.
Jangkung sujarwadi
03 Agustus 2024 04:45:29
Mantap...